Sekarang ini nasib dunia pendidikan di Indonesia memang sedang dalam kondisi yang bisa dibilang sangat memprihatinkan. Banyak sekali kasus-kasus para murid yang berlaku tak sopan kepada gurunya.
Bahkan ada pula siswa yang sampai tega menghabisi nyawa gurunya sendiri hanya karena masalah sepele seperti dalam kasus Guru Budi yang terjadi belum lama ini.
Padahal sudah seharusnya sebagai seorang murid mereka harus menghormati gurunya. Terlebih mereka adalah orangtua kedua saat anak-anak berada di sekolah.
Terlebih masih banyak guru-guru yang rela mengabdikan dirinya di daerah pedalaman hanya untuk memberikan pengajaran pada anak-anak yang memang membutuhkan pendidikan.
Rasanya gak berlebihan jika guru juga disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Karena memang mereka pahlawan bagi anak Indonesia dalam mendapatkan ilmu.
Seperti belum lama ini 3 orang guru wanita di pedalaman harus berjuang untuk mengabdikan dirinya demi anak bangsa.
Foto-foto perjuangan mereka diunggah oleh akun Yuni Rusmini di akun Facebook miliknya.
"Perjuangan 3 Guru Wanita di Pedalaman , menembus jalan yang rusak parah Hingga harus Angkat Batu .
perjuangan guru di perbatasan tanah air tepatnya di daerah Sungai Dungun Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang untuk menembus akses ke tempat tujuan mengabdikan diri mendidik anak bangsa.
Para guru-guru wanita ini harus melewati akses jalan yang sangat memprihatinkan didaerah pedalaman perbatasan ini.
Tampak jalan sempit yang mereka lalui ini digenangi air dan beberapa lainnya dalam kondisi becek.
Kanan kiri masih semak belukar.
Dan terlihat ketiga guru Ini bersama sama harus mengangkat Batu besar agar bisa lewat.
#Beliau ini adalah guru yg mengajar di pedalaman sdn 18 sungai dungun paloh kab sambas., Kalbar.
#yunirusmini fb", tulis akun tersebut dalam unggahannya.
Tentu saja hal tersebut harusnya membangunkan kesadaran para siswa akan besarnya jasa seorang guru demi mengabdikan dirinya untuk kelangsungan masa depan anak-anak bangsa.
0 Response to "Dari angkat batu hingga tembus jalan penuh air, perjuangan 3 guru wanita ini bikin salut"
Post a Comment