Xiaomi Redmi 5A, Smartphone Kontroversial yang Mendadak Langka

Xiaomi Redmi 5A (Teguh Kautsar/JawaPos.com)

JawaPos.com – Redmi 5A, smartphone besutan Xiaomi mendadak kontroversial. Smartphone yang diluncurkan resmi di Indonesia Desember 2017 lalu ini begitu menyita perhatian publik. Sebab, produk Xiaomi ini menawarkan harga yang terbilang murah sekali untuk kelas smarphone entry level yang ada di pasaran, yakni Rp 999 ribu.

Karena harganya yang miring itu, Xiaomi Redmi 5A menjadi smartphone yang paling dicari. Namun konsumen yang menginginkannya ternyata banyak yang gigit jari lantaran ketersediaan stok Redmi 5A di pasaran mendadak langka. Sekalipun ada, harganya melambung lumayan tinggi dari harga saat peluncuran.

Situs jual beli online Lazada yang menjadi rekanan bisnis Xiaomi di Indonesia untuk memasarkan produk itu pun juga telah beberapa kali mengadakan flash sale Xiaomi Redmi 5A. Namun selalu ludes terjual hanya dalam hitungan menit.

Xiaomi Redmi 5A

Web Erafone, Xiaomi Redmi 5A kehabisan stok (Screenshot)

Menanggapi kelangkaan dan melonjaknya harga Xiaomi Redmi 5A di pasaran, CEO Sekaligus Vice President Erajaya Group, Hasan Aula angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa kelangkaan Xiaomi Redmi 5A di pasaran murni karena permintaan pasar yang meningkat sangat tajam.

"Faktor supply and demand sih yang jelas. Namanya juga produk baru, pasti masyarakat sangat interest. Apalagi lihat harganya," katanya kepada JawaPos.com usai acara Pembukaan iBoxing Week 2018 di Mal Central Park, Jakarta, Senin (15/1).

"Kita produksi terus berjalan kok, mungkin emang permintaannya tinggi banget kali ya? Makanya sampe langka di pasaran. Erajaya sebagai distributor sekaligus rekanan Xiaomi yang mewadahi ritel Mi Store dan Erafone terus berupaya meningkatkan ketersediaan produk. Kita tambah Line Production kita, mudah-mudahan bulan ini aman," jelasnya.

Terkait perbedaan harga pada saat peluncuran beberapa waktu lalu, Director of Marketing and Communications Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo menuturkan bahwa harga Rp 999 ribu itu hanya bisa didapat di Mi Store dan Flash Sale Lazada.

"Kalau kita di retail Erafone mengikuti tren pasar, saat ini kita pasang harga Rp 1.199.000. Kenaikan harga itu wajar, barang laris, permintaan tinggi otomatis dong harga melonjak? Kan begitu prinsip ekonomi," katanya sambil tertawa.

Xiaomi Redmi 5A

Web Mi Store, Xiaomi Redmi 5A kehabisan stok (Screenshot)

Kelangkaan dan melonjaknya harga tersebut membuat masyarakat berspekulasi bahwa ini adalah strategi dari Erajaya. Namun hal itu spontan dibantah oleh pria yang akrab disapa Koko itu. Dirinya menjelaskan bahwa sama sekali tidak ada upaya dari Erajaya untuk melakukan hal tersebut.

"Waduh, kok bisa sampe mikir ke sana. Tidak ada itu, tidak benar kalau ada isu mengarah ke sana. Ini murni karena permintaan pasar yang melonjak. Bukan karena kita sengaja tahan itu barang (Xiaomi Redmi 5A, Red)," katanya menuturkan.

Untuk harga Rp 999 ribu masih bisa didapatkan di Mi Store. Koko menegaskan Erafone dan Mi Store punya kebijakan yang berbeda meski sama-sama lini bisnis dari Grup Erajaya.

"Untuk Erafone kan ritel sendiri, sedangkan Mi Store itu bentuk kemitraan kita Erajaya dengan Xiaomi. Harga di Erafone bisa mengikuti situasi pasar, tapi kalau di Mi Store pasti berdasarkan principal (Xiaomi)," pungkas Koko.

Untuk diketahui, spesifikasi Xiaomi Redmi 5A mencakup layar 5 inci, RAM 2 GB, kamera 13 megapiksel, dan daya baterai sebesar 3.000 mAh.

(ce1/ryn/JPC)

0 Response to "Xiaomi Redmi 5A, Smartphone Kontroversial yang Mendadak Langka"

Post a Comment