ZMedia Purwodadi

Tidak Benar Smartphone Dijual Murah

Table of Contents
Tidak Benar Smartphone Dijual Murah

 

BELAKANGAN ini marak pesan berantai melalui aplikasi Whatssapp yang menjual berbagai smartphone dengan harga murah. Seperti melalui grup penjulanan di Whtassapp OLX Malang Jatim yang menjual beberapa smartphone mewah dengan harga murah. Wal hasil, harga jual murah ini menarik animo masyarakat untuk membelinya.

Seperti Iphohen 6 64 GB dijual seharga Rp 2,5 juta per unit. Padahal, harga normal di pasaran sebesar Rp 6,1 juta. Selain itu, juga ada Iphone 6+ 128 GB yang biasa dijual Rp 3 juta per unit, padahal harga normal Rp 8,5 juta.  Selain itu, barang yang dijual dengan kondisi lengkap dan terdapat dosboook beserta kartu garansi. Selain itu, banyak smartphone mewah lainnya seperti Samsung dan Oppo juga dijual dengan harga sangat murah. 

"Dapatkan smartphone impian anda dengan harga murah dan kualitas original 100 persen. Selain itu, juga garansi selama satu tahun," kata salah seorang pengirim pesan berantai melalui grup tersebut.

Anehnya, pembelian dengan harga murah ini khusus secara online, tidak bisa COD atau ketemu antara penjual dengan pembeli. Penjualan smartphone murah itu, oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang dipastikan penipuan. Lantaran banyak oknum tidak bertanggungjawab melakukan penipuan.

Related:

"Smartphone itu juga masuk dalam pengawasan kami bersama Bea Cukai. Karena produknya berasa dari luar. Sehingga, dengan adanya ponsel murah yang beredar ini dipastikan itu merupakan penipuan. Masyarakat harus berhati-hati," ujar Kepala Bidang Perdagangan, Disperindag Kabupaten Malang, Hasan Tuasikal kepada Malang Post.

Dia menjelaskan, khusus ponsel maupun smartphone dari luar, harus melewati Bea Cukai dan terkena pajak. Sehingga, tidak mungkin dijual dengan harga murah. "Bila barangnya berasal dari blackmarket, juga tidak mungkin semurah itu. Warga jangan membeli barang black market karena itu tidak sesuai aturan," tuturnya.

Dia melanjutkan, masyarakat harus berhati-hati pada era keterbukaan informasi serta kebebasan dan kemudahan dalam menjual barang."Saat ini penjualan melalui media online sedang booming boomingnya. Akan tetapi, masyarakat tetap harus waspada dan lebih teliti lagi ketika bertransaksi," pungkasnya. (big/jon)