Capaian Eskpor Korsel Tahun 2017 Cetak Rekor Tertinggi

SEOUL, iNews.id - Ekspor Korea Selatan mencapai rekor tertinggi dalam sejarah pada tahun 2017 berkat permintaan yang kuat untuk barang-barang orientasi pasar luar negeri.

Mengutip Xinhua, Selasa (2/1/2018), ekspor yang menyumbang sekitar setengah dari motor pertumbuhan ekonomi mencapai angka tertinggi baru-baru ini sebesar 573,9 miliar dolar AS pada tahun 2017, naik 15,8 persen dari tahun sebelumnya, menurut Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi.

Ini adalah yang terbesar jika dikaitkan dengan data yang dikomparasi sejak 1956. Ekspor rata-rata harian juga mencapai tingkat tertinggi baru 2,13 miliar dolar tahun lalu.

Impor pada 2017 naik 17,7 persen sepanjang tahun menjadi 478,1 miliar dolar AS, sehingga membuat surplus perdagangan tahun lalu menjadi 95,8 miliar dolar. Perdagangan negara, termasuk ekspor dan impor, adalah 1,05 triliun dolar AS pada 2017, melampaui angka 1 triliun dolar AS dalam tiga tahun.

Ekspor Korea Selatan naik 3,6 persen dari total global pada 2017, peringkat negara pengekspor terbesar keenam. Barang ekspor utama menguat. Ekspor semikonduktor mencapai titik tertinggi baru 97,94 miliar dolar AS pada 2017, naik 57,4 persen dari tahun sebelumnya.

Ekspor untuk produk minyak dan petrokimia naik dua digit tahun lalu dengan harga minyak mentah yang menguat. Ekspor kapal melonjak 23,6 persen, dengan produk baja buatan lokal dan mesin umum tumbuh 20 persen dan 10 persen.

Ekspor untuk perangkat telekomunikasi seperti smartphone turun 25,5 persen karena produsen lokal meningkatkan produksi di pabrik luar negeri. Pengiriman untuk onderdil mobil dan peralatan rumah tangga masing-masing turun 9,5 persen dan 22,5 persen tahun lalu.

Ekspor ke China, mitra dagang terbesar Korea Selatan, naik 14,2 persen pada 2017 dari tahun sebelumnya. Pengiriman ke Amerika Serikat naik 3,2 persen, dengan yang ke Uni Eropa (UE) dan Jepang membukukan ekspansi dua digit.

Ekspor ke Vietnam dan India melonjak 46,3 persen dan 30 persen, sementara pengiriman ke Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) melonjak 27,8 persen tahun lalu. Kementerian perdagangan memperkirakan bahwa ekspor negara tersebut tidak akan menunjukkan gambaran yang cerah pada tahun 2018 seperti yang terlihat pada tahun 2017, dengan mempertimbangkan faktor risiko downside seperti pergerakan proteksionis secara global, apresiasi mata uang lokal terhadap dolar, tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan harga minyak mentah yang lebih tinggi.

Kementerian tersebut mengharapkan ekspor untuk chip, mesin umum, petrokimia dan mobil tumbuh tahun ini. Namun untuk kapal, produk baja dan peralatan rumah tangga diperkirakan akan turun tahun ini di tengah harga produk yang lebih rendah dan permintaan yang lemah.

Sementara itu, ekspor pada bulan lalu di tahun 2017 tercatat 49,07 miliar dolar AS, naik 8,9 persen dari tahun sebelumnya. Impor pada Desember naik 13 persen year on year (yoy) menjadi 43,29 miliar dolar AS, membukukan surplus perdagangan Desember menjadi 5,78 miliar dolar AS.

Permintaan untuk semikonduktor buatan lokal berlanjut pada bulan terakhir tahun lalu karena harga chip memori bertahan pada tingkat yang tinggi karena kekurangan pasokan. Ekspor untuk produk minyak dan petrokimia membukukan kenaikan dua digit pada permintaan di negara-negara ekonomi utama yang menunjukkan pemulihan ekonomi. Harga minyak mentah terus meningkat, mendorong banderol kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Ekspor mesin umum naik karena meningkatnya investasi infrastruktur di bidang ekonomi utama, kata kementerian tersebut. Ekspor untuk mobil dan suku cadang mobil menurun menyusul berkurangnya hari kerja dan sebagian pemogokan pekerja lokal.

Editor : Ranto Rajagukguk

Capaian Eskpor Korsel Tahun 2017 Cetak Rekor Tertinggi

0 Response to "Capaian Eskpor Korsel Tahun 2017 Cetak Rekor Tertinggi"

Post a Comment